Kereta Rel Listrik atau lebih dikenal Commuterline adalah salah satu moda transportasi massa yang ada di Jakarta untuk menghubungkan kota-kota disekitarnya seperti Tangerang,Bekasi, Depok dan Bogor. Menurut informasi yang didapat melalui www.krl.co.id bahwa pada bulan Mei 2017 yang lalu pengguna jasa ini per hari tembus 1 Juta penumpang. Bisa kita bayangkan betapa antusias warga untuk menggunakan moda transportasi ini sebagai salah satu alternatif untuk menghindari macet.
Memiliki 6 line rute dimana terdapat 6 stasiun transit yang menghubungkan stasiun yang ada sudah pasti memudahkan para penumpang yang sebagian besar adalah pekerja yang bekerja di Jakarta. Selain menghindari macet, biaya yang dikeluarkan pun lebih murah. Namun, sering kali kita mendengar berita di media elektronik maupun cetak bahwa tingkat kenyamanan saat di di dalam KRL masih belum memuaskan.
Berharap dapat duduk manis di kereta sepulang kerja untuk saat ini kayanya masih sebuah harapan. Pada kenyataannya para "Anker" ( Anak Kereta ) sebutan untuk penumpang yang hampir setiap hari menggunakan KRL masih harus berjuang untuk bisa memasuki gerbong kereta. Sejauh ini, PT KCJ masih berusaha untuk meningkatkan pelayanan dengan program perpanjangan KRL yang dimulai sejak 2015 sampai saat ini sudah berjalan 18 rangkaian armada yang terdiri dari 12 Kereta/gerbong dan 31 Rangkaian armada yang terdiri dari 10 kereta/gerbong.
Banyaknya pengguna transportasi mobil/bus yang berpindah ke KRL secara otomatis kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebagai anggota baru "Anker". Blog ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis yang sekitar dua tahun mengandalkan KRL sebagai transportasi utama untuk aktivitas bekerja hampir setiap hari.
2. Jalur Kereta
Memiliki 6 line rute dimana terdapat 6 stasiun transit yang menghubungkan stasiun yang ada sudah pasti memudahkan para penumpang yang sebagian besar adalah pekerja yang bekerja di Jakarta. Selain menghindari macet, biaya yang dikeluarkan pun lebih murah. Namun, sering kali kita mendengar berita di media elektronik maupun cetak bahwa tingkat kenyamanan saat di di dalam KRL masih belum memuaskan.
(Source www.krl.co.id) |
Berharap dapat duduk manis di kereta sepulang kerja untuk saat ini kayanya masih sebuah harapan. Pada kenyataannya para "Anker" ( Anak Kereta ) sebutan untuk penumpang yang hampir setiap hari menggunakan KRL masih harus berjuang untuk bisa memasuki gerbong kereta. Sejauh ini, PT KCJ masih berusaha untuk meningkatkan pelayanan dengan program perpanjangan KRL yang dimulai sejak 2015 sampai saat ini sudah berjalan 18 rangkaian armada yang terdiri dari 12 Kereta/gerbong dan 31 Rangkaian armada yang terdiri dari 10 kereta/gerbong.
Suasana didalam commuterline saat weekend disore hari (source : dokumentasi pribadi) |
1. Kartu Multi trip / Electronic Money
Benda yang paling penting dan wajib dimiliki bagi pengguna KRL. Ibarat mobil ya harus ada bensinnya biar bisa jalan, percuma punya mobil bagus tapi ngga ada bensinnya kan?. Kartu Multi trip ini bisa dibeli diloket stasiun KRL terdekat dan bisa di isi ulang dengan nominal sesuai kebutuhan. Apabila kamu masih malas mengantri di loket untuk isi ulang kartu multi trip, bisa juga menggunakan Electronic Money yang dikeluarkan oleh Bank seperti Flazz, Brizzi, E-money Mandiri yang bisa di isi ulang di mesin ATM atau bisa isi ulang di Indomaret untuk kartu E-money yang berlogo Indomaret tanpa ada biaya tambahan lagi. Sebab, untuk isi ulang E-money tanpa logo Indomaret akan dikenakan Charge Rp. 1000. Selain lebih praktis tanpa harus mengantri setiap kali akan naik kereta, kita pun dapat menyimpan energi untuk ke tahap selanjutnya saat naik kereta.
Kartu Multi Trip |
E-money yang berlogo Indomaret |
2. Jalur Kereta
Untuk sampai tujuan yang harus diperhatiin yaitu di Jalur berapa kereta akan berangkat dan kemana tujuan kereta tersebut. Ngga lucu kan kalo kita mau ke Bekasi tapi naik kereta ke Bogor?? hehehe. Kalau masih bingung, jangan malu-malu untuk tanya sama bapak-bapak yang pake helm putih bertuliskan PKD mereka akan sigap mengarahkan ke jalur berapa kita harus menunggu kereta. Selain itu, dengerin baik-baik pengumuman dari "Announcer" sebab mereka selalu menginformasikan keberadaan kereta.
3. Download Aplikasi KRL Access
Aplikasi ini wajib punya bagi para "Anker" karena amat sangat membantu untuk mengetahui posisi kereta meskipun Mba/mas Announcer rajin memberikan informasi kereta terkadang tidak jelas terdengar karena ramainya keadaan stasiun. Tenang aja, aplikasi ini Free kok jadi bebas di download.
Aplikasi KRL Access di iOS |
4. Posisi Berdiri Menunggu Kereta
Posisi ini bisa menentukan kalian dapet duduk atau ngga, atau minimal bisa masuk ke dalam kereta di jam-jam padat seperti berangkat kerja dan pulang kerja. Bersyukur kalau kalian naik dari stasiun paling awal. Ketika kereta datang dan penumpang selesai turun, maka kemungkinan dapat duduk pun besar. Inget yah, dahulukan yang hendak turun jangan dorong-dorongan dan utamakan tertib juga sabar. Hati-hati juga celah pada peron agar tidak terjatuh saat melangkah keluar atau masuk.
5. Didalam Kereta/Gerbong
Indahnya kalo dapet duduk, menikmati perjalanan sampai stasiun tujuan akhir. Lalu, apa kabar kalo harus mengikhlaskan diri untuk berdiri sepanjang perjalanan?? yaudah, ikhlasin aja dan hadapi :D . Kalo stasiun tujuanmu agak jauh lebih baik ambil posisi berdiri agak masuk ke tengah atau pojok kereta/gerbong. Hal itu sebenernya dapat memudahkan penumpang lain yang akan turun lebih dulu. Untuk yang turun belakangan tapi dapet posisi di depan pintu, harus pengertian juga ngasih jalan yang akan keluar. Sering kali menemukan penumpang yang ogah geser atau turun sebentar dari kereta untuk ngasih jalan. Kurang tau juga kenapa alesannya, mulai dari dengan halus meminta jalan sampe kadang harus narik urat hanya untuk sekedar minta jalan. Ayolahh jadi orang yang pengertian di tempat umum.
7. Tas Backpack
Berhubung yang nulis blog ini seorang wanita, jadi nyaraninnya mending pake tas backpack dan dipakai didepan. Selain meminimalisir sakit pundak sebelah, tas backpack juga bisa dijadiin tameng area depan badan kita saat harus desek-desekan didalam kereta saat nggak kebagian di gerbong khusus wanita. Paling ngga, ini merupakan salah satu bentuk usaha kita untuk mengurangi kejadian-kejadian seperti pelecehan seksual, disamping itu kita juga harus tetep waspada.
8. Keluar Stasiun
Oke, udah sampai stasiun tujuan jangan lupa kartunya di tap out. Area nge-tap in/out merupakan salah satu area yang tingkat dorong-dorongan, nyerobot antrian dan ketidak sabaran penumpang untuk nge-tap keluar tinggi sampai-sampai pernah ada kejadian orang yang dibelakang antrian nge-tap kartu nya padahal penumpang didepannya belum menge-tap karena masih menunggu yang di depannya selesai keluar. Jadi, untuk menghindari dorong-dorongan dan ketidak sabaran penumpang lain lebih baik duduk terlebih dahulu di bangku yang telah disediakan atau bisa mampir ke minimarket yang ada di dalam stasiun mengisi energi yang udah terkuras.
Jadi gimana??? sudah siap jadi anggota "Anker"?? hehehehe
post foto gerbong yang lagi penuh sesak juga dong kaka
BalasHapuskebetulan pas mau foto batre handphone nya abis kakak..
HapusPost foto bumilnya jg dong teh.
BalasHapusyahh.. yang hamilnya udah lahiran, maaf ya ngga ke foto hahhaha
Hapus